Siapakah Syaikhona Muhammad Kholil Bangkalan ? Berikut Perjalanan Hidup Singkatnya

Syaikhona Muhammad Kholil atau yang lebih dikenal dengan sebutan Mbah Kholil merupakan ulama' besar yang berasal dari kabupaten bangkalan tepatnya di

Syaikhona Muhammad Kholil atau yang lebih dikenal dengan sebutan Mbah Kholil merupakan ulama' besar yang berasal dari kabupaten bangkalan tepatnya di Pulau Madura dibagian sisi barat.

Selasa, 11 Jumadil Akhir 1235 H atau 27 Januari 1820 M, Desa Kramat Bangkalan adalah hari lahir beliau yang merupakan putra dari pasangan Nyai Syarifahh dengan KH. Abdul Latif yang memiliki garis keturunan dengan Sunan Gunung Jati.

Beliau wafat pada 29 Ramadhan 1343 H atau 1925 Masehi di usia 105tahun dan dimakamkan didaerah Martjazah Bangkalan yang sekarang tidak pernah sepi dari pengunjung.

Mbak Kholil sejak memiliki memang memiliki bajkat yang luar biasa istimewa akan kehausan ilmunya terutama dalam bidang ilmu fiqh dan nahwu yang sudah menghafal nadzham Alfiyah Ibnu Malik.

Biografi, Silsilah, Pendidikan, Guru, Karya, Santri dan Karomah Mbah Kholil Bangkalan

Syaikhona Muhammad Kholil Bangkalan

Sebenarnya, Syaikhona Muhammad Kholil merupakan keluarga yang berasal dari segi ekonominya yang lumayan ada. Akan tetapi, beliau tetap ingin tidak merepotkan kedua orang tuanya dengan menjadi santri yang madiri.

Beliau salah satu seoarang yang berpegang teguh dengan pantang menyerah dalam keadaan apapun sehingga ada yang mengenalnya dengan sebutan Santri yang sangat teladan dan beiau merupakan guru pertama yang mengajar karya Syeikh Ahmad al-Fathani berjudul Tashilu Nailil Amani yang membahas seputar Ilmu Nahwu dalam bahasa arab.

Tak hanya itu saja, ketulusan beliau dalam mencari ilmu dan beramal sudah tidak diragukan lagi diberbagi pelosok khususnya di wilayah pulau jawa dan madura sendiri.

Tarekat Naqsyabandiyah merupakan ilmu penyebaran ajaran tarekat yang pernah beliau belajar di masa hidupnya, sehingga juga dikenal dengan ahli tarekat dari sumber  Martin Van Bruinessen.

Perjalanan hidup lainnya yang sangat bersejarah yaitu ketika menjadi gejolak perlawanan terhadap penjajah seperti memberi suwuk (kekuatan batin) kepada pejuang, memeberikan ilmu pendidikan yang tak jauh dari agama dan bangsa.

Baca Juga : Obyek Wisata Religi di Makam Wali Madura

Pendidikan dan Guru Syaikhona Kholil Bangkalan

Semasa usia mudahnya sejak tahun 1850 sekitar kurang lebih umur 30 beliau menempuh pendidikan di berbagai pesantren untuk memahami ilmu gramatika arab diantaranya sebagai berikut :

  • Belajar Ke Ayahanda yaitu KH Abdul Latif guru pertama Mbak Kholil Bangkalan.
  • Belajar Kitab Jurumiyah, Imrithu, Sullam Al Safinah dan Kitab lainnya Ke Kiai Qaffal dan Nyai Maryam yang merupakan Kakak Perempuan dari Ayahandanya.
  • Sebelum berangkat ke pulau jawa, Mbak Kholil menyempatkan untuk menjadi santri ke Kia Madura seperti Bujuk Dawuh, Bujuk Agung dan Tuan Guru lainnya.
  • Pondok pesantren langitan tuban yang waktu itu pengasuhnya Kyai Muhammad Nur.
  • Pondok Pesantren Cangaan, Bangil, Pasuruan dengan pengasuh Kiai Asyik.
  • Pondok Pesantren Darussalam, Keboncandi, Pasuruan yang belajar ke Kyai Arif dan Kyai Nur Hasan yang berada di Sidogiri dengan menempuh perjalanan sekitar 7km yang tak pernah lepas membaca surah yasin disetiap melangkah.
  • Belajar di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah  Banyuwangi sambil menjadi buruh pemilik kelapa dari pengasuhnya yaitu KH. Abdul Bashir .
  • Belajar Ke Mekkah pada tahun 1276 H/1859 M yang belajar dengan guru ulama' indonesia dari banten yaitu  Syeikh Nawawi al-Bantani, Syeikh Muhammad Zain bin Mustafa al-Fathani, Syeikh Abdul Qadir bin Mustafa al-Fathani, Kiyai Umar bin Muhammad Saleh Semarang  dan berbagai syeikh dari madzhab di masjid al-haram. Selain itu, beliau sambil bekerja sebagai penyalin kitab untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

Selama menjadi santri dan belajar ke berbagai wilayah, beliau telah menghafal kitab dan Hafidz Al-Qur'an dengan Qira'at Sab'ah nya.

Tajk hanya itu saja, selain belajar beliau sambil mengabdi dan mencari kerja untuk bisa tetap bertahan memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

Sebelum belajar ke mekah, beliau dulu memutuskan untuk menikah terlebih dahulu dengan salah satu putri lodra putih yaitu Nyai Asyik pada tahun 1859.

Selepas dari kepulangannya dari tanah arab, beliau  dikenal dengan seorang ahli fiqih, nahwu dan al-hafidz. hingga banyak santri yang datang untuk menjadi muridnya dari desa-desa sekitar dan wilayah lainnya di pulau jawa.

Karya Mbah Kholil Bangkalan

Setelah melakuakan banyak perjalanan hidup yang bersejarah dan berguru ke berbagai macam ulama' besar, hingga akhirnya membuat karya yang berupa kitab diantaranya sebagai berikut :

  • Al- Silāh fī Bayān al-Nikāh
  • Sa’ādah ad-Dāraini fi as-Shalāti ‘Ala an-Nabiyyi ats- Tsaqolaini
  • Al-Matn asy-Syarīf
  • Kitab Asma'ul Husna (Nnadham yang berbentuk bahasa Jawa-Madura)
  • Kitab Terjemahan Alfiyah ibn Malik
  • Taqrirat ala Mandhumah Nuzhatit Thullab
  • Isti’dadul Maut
  • Al-Matnus Syarif yang merupakan ilmu fiqih dasar.
  • Ijazah Barzakhiyah yang berisi doa' dan wirid.

Daftar Murid Kyai Kholil Bangkalan Yang Sukses

Memiliki murid atau santri yang sukses menjadi pilihan semua guru, keihklasan mbah dalam memberikan ilmunya sehingga banyak muridnya yang menjadi orang terkenal atau tokoh besar. diantaranya sebagai berikut :

  • KH. Hasym Asy’ari (Pendiri Nahdlatul Ulama)
  • KH. Ahmad Dahlan (Pendiri Muhammadiyah)
  • KHR. As’ad Syamsul Arifin Situbondo
  • KH. Bahar bin Noerhasan Sidogiri
  • KH. Wahhab Hasbulloh Jombang
  • KH. Abdul Karim Lirboyo,
  • KH. Bisri Samsuri (Pendiri sarekat islam Mekah)
  • Ir. Soekarno (Presiden pertama di Indonesia)
  • KH. Masykur (Mentri agama pada masa presiden Ir. Soekarno),
  • KH. Ramli Tamim
  • KH. Mustofa Bisri
  • KH. Munawwir Krapyak Yogyakarta
  • KH. Hasan Mustofa Garut 

Karomah Syekh kholil Bangkalan

Ulama' besar yang berasal dari pulau Madura tepatnya di wilayah Bangkalan memiliki karomah atau perkara luar biasa yang tampak. diantaranya sebagai berikut :

  • Berada di tempat dalam waktu yang bersamaan (Membelah Diri).
  • Menyembuhkan Orang Sakit.
  • Menemukan Pencuri Timun Yang Tidak Bisa Nunduk Kembali.
  • Membantu Jamah Haji Yang Sedang Ketinggalan Kapal.
  • Tertawa Keras Ketika Sholat.
  • Menjadi Penengah Saat Debat Kepiting di Masjidil Haram
  • Memberikan Jawaban Atas Perdebatan habib Jindan Ьіn Salim .
  • Mengapung di Atas Saat ke Mekkah
  • Mengubah Arah Kiblat Terhadap Pembangunan Masjid Menantunya.
  • Diibebaskan Dari Penjara Oleh Penjajah.
  • Berguru Ke Kiai Abu Darin Lewat Mimpi.
  • Melindungi Calon Santri dari Jarak Jauh Saat Dirampok.
  • Kedatangan Macan dari Jombang
  • Memberi Hukuman Kepada Santri Yang Tidak Ikut Jamaah Hingga Menjadi KH Besar
  • Menancapkan Kayu Ke Tanah Keluar Air di Bangil.
  • Mengsuir Macan Tutul Saat Habib Sedang Berwudhu
  • Mengatasi Berbagai Macam Masalah Dengan Membaca Istighfar.

Silsilah Kh. Kholil Bangkalan

Perjalanan hidup yang dijalani dari Mbah Kholil Bangkalan tidak lepas dari silsilah atau nasab yang tak jauh dari ulama' besar ke jalur rasulullah SAW, diantaranya sebagai berikut :

  • Kh. Kholil Bangkalan Generasi kе-32 dari Rasulullah Saw lewat Jalur Basyaiban.
  • Kh. Kholil Bangkalan Generasi ke-34 ԁагі Rasulullah Saw lewat Jalur Sunan Giri.
  • Kh. Kholil Bangkalan Generasi kе-34 ԁагі Rasulullah Sаw lewat Jalur Sunan Ampel.
  • Kh. Kholil Bangkalan Generasi kе-37 dari Rasulullah Saw lewat Jalur Sunan Kudus.

Dari beberapa tulisan diatas merupakan perjalanan syaikhona kholil bangkalan Mbah Kholi yang merupakan guru dari para ulama' besar.

Baca Juga : Sejarah Sayyid Husein Assegaf (Makam Zimat Banyusangka) di Bangkalan

Sekian dan Terima Kasih atas kunjungan ke website Ibnu Jacky jika ada pertanyaan atau masukkan silahkan klik komentar dibawah ini. semoga postingan diatas bermafaat bagi para pembaca.

Writing Illustration